Rabu, 19 November 2014

Rindu...


Malam yang sepi sunyi
Sedih disini ku sendiri
Hanya terdengar suara detik jam dinding menemani...

Malam ini saya bingung
Entah apa itu
Saya teringat kamu...
Ya, kamu yang membuat saya tidak bisa tidur malam ini

Mungkin inikah yang dinamakan rindu
Rindu yang tidak tersampaikan
Sungguh pilu :(

Lantas saya harus apa?
Jujur saya hanya bisa diam memendam rasa ini
Ya, saya pengecut!
Saya dibodohi oleh gengsi, yang entah sampai kapan habisnya
Kesal itu pasti!
Tapi begitulah perempuan yang hanya bisa menunggu..




Selasa, 24 Juni 2014

KANGEN



Halloooooo akhirnya gue blog lagi yeyeye.....
Gue lagi pengen cerita sedikit tentang kangen nih ke kalian,wehehehe

Kangen..
kalian pernah gak sih merasakan kangen sama seseorang?pasti lah yaa! gampang banget ucapin kata kangen tapi kadang manusia susah untuk mengespresikan kangen itu,alhasil Cuma bisa diem nahan rasa itu entah sampe kapan. 

Kangen..
Kangen sama seseorang itu emang hal yg wajar, tapi yang gue liat banyak orang orang yang sulit banget untuk mengutarakan rasa itu sama orang yang dikangeninya ( yaaa,termasuk gue hmm)
Entah karena apa kangen itu sulit di ekspresikan gue juga bingung. Kadang gue mikir harus gimana sih klo kita lagi kangen? Sebenernya sih gue rasa mengespresikan kangen tuh gampang, caranya yaa buang aja rasa gengsi kita.
Yang gue liat kebanyakan orang sih ya gitu, mereka gengsi buat bilang kangen,mereka lebih milih diem nahan itu entah sampai kapan dibanding bilang apa yang kita rasain ke orang yang dikangenin (yaa,termasuk gue,lagi.hmm)
Iya,gue nulis kaya gini karna gue lagi kangen sama seseorang (gpp lah yaa,kan wajar) tp gue bingung ngungkapinnya gimana,Yang ada Cuma bisa diem,trus nulis nulis di blog kaya gini nih. Gak enak banget dihantui rasa kangen, bawaannya gelisah apalagi klo gak kesampean.  Mau bilang malu,ga bilang kesel sendiri kenapa ga bilang. Yaa gitu dah klo kangennya kehalang gengsi.

*puk puk diri sendiri*

*Listening  KANGEN by Maliq and D’essential*



Selasa, 28 Januari 2014

Jadikan kekurangan sebagai kelebihan



”Kekuranganku bukanlah hambatan bagiku…”
***

Duh, maaf  yaa baru bisa ngepost lagi. Sebenernya sih  aku ngga sibuk ,Cuma kadang males aja klo ngeblog lagi dalam keadaan ngga mood, ngga konsen, jatuhnya malah ga bisa nulis. Maklum aja biasanya aku  ngeblog klo lagi nyantai aja, jadi bisa konsen hehehe

Bulan oktober 2013 lalu aku dapat tugas dari dosen Character Building untuk melakukan riset yang bertemakan tentang social. Kita dibentuk kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 10  orang. Dan kebetulan tugas ini diberikan sebagai salah satu syarat Nilai Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah tersebut. Dan kelompokku memilih Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala sebagai tempat riset kami.
Oke langsung aja yaa kita mulai.. 

Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala. Kenapa kelompokku memilih tempat riset di yayasan tersebut? Yaa, karena yayasan atau sekolah tersebut cocok banget dengan tema tugas yang diberikan oleh dosen kami. Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala ini beralamat di JL. Inerbang No.38 Condet Batu Ampar Kramat Jati Jakarta Timur. Yayasan ini mengajarkan anak-anak yang mempunyai cacat ganda yang diantaranya yaitu tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.

Yayasan  Pendidikan Dwituna Rawinala menjadi tempat harapan kemajuan anak cacat ganda netra (dwituna) . Kehadirannya sejak tahun 1973, sebagai wujud kepedulian dan cinta kepada anak cacat ganda netra. Yayasan  ini pun merupakan  tempat  pendidikan anak cacat ganda yang bersifat terbuka, tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan .

Melayani kebutuhan pendidikan penyandang cacat ganda netra, menjadi focus pelayanan ini. Mereka tidak hanya cacat penglihatan , namun memliki hambatan yang berbeda-beda seperti buta tuli, retardasi mental, fisik. Autis dan sebagainya. Kondisi yang sulit untuk diterima disekolah luar biasa lainnya , karena mengalami kesulitan ganda, inilah yang mendorong Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala hadir untuk menjadikan mereka lebih berarti.

Selama melakukan riset di Yayasan tersebut  awalnya aku takut, karena sebelumnya aku belum pernah berhadapan langsung dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti itu. Tapi setelah dikenali dengan guru pembimbingnya ternyata mereka sangat menyenangkan, mereka sama seperti anak-anak lainnya. Mereka belajar, akan tetapi program belajarnya dilakukan dengan berdasarkan keterampilan fungsional, yaitu kegiatan sehari-hari yang dijadikan proses belajar mengajar. Contohnya bermain air,bina diri (memakai pakaian sendiri, mencuci pakaian sendiri), belajar tentang konsep tubuh, bermain music,dll.

“Walaupun tidak bisa melihat, namun mereka dapat melihat melalui indra lainnya termasuk hati dan perasaannya. Seperti arti Rawinala ‘Cahaya Hatii’….”
***

 
 narasumber kami, mba murti .

Selain melakukan riset, kelompokku juga melakukan wawancara langsung dengan anak didik di Yayasan Rawinala tersebut. Yaa, kami mewawancarai anak didik bernama Murti.
Kami memanggilnya Mba Murti, usianya 23 tahun. Ia merupakan salah satu anak didik Yayasan pendidikan dwituna rawinala. Ia menyandang cacat ganda tunanetra, tunarungu ringan dan kesulitan dalam belajar. Mba Murti ini tinggal di asrama Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala dari ia berusia 6 tahun, cukup lama yaa..

Pada awalnya Mba Murti ini diperkerjakan oleh ayahnya sebagai pengemis, namun Mba Murti tidak merasa nyaman dengan pekerjaan itu, ia tidak mau menjadi seorang pengemis. Menurutnya “kekurangannku bukan bukan menjadi hambatanku dan dapat dipekerjakan oleh orang tuaku sendiri. Hingga akhirnya Mba Murti memutuskan untuk meninggalkan orang tuanya dan hidup dijalanan.

Mungkin tuhan sudah merencanakan hal terindah dan terbaik untuk Mba Murti, hingga akhirnya Mba Murti bertemu dengan salah satu pengurus Yayasan pendidikan dwituna rawinala. Mba murti pun diajak untuk tinggal di yayasan tersebut. Ia pun menyambut bahagia dengan tawaran itu.

Di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala Mba Murti pun banyak mendapatkan pengalaman serta ilmu tentang apa yang tidak pernah ia dapatkan selama ini. Ia menjadi pribadi yang mandiri, pandai bermain alat music , dapat berhitung meskipun menggunakan bantuan alat hitung khusus untuk penyandang tunanetra, serta kegiatan lainnya. Serta tidak lupa Mba Murti pun sangat senang karena ia mempunyai banyak teman, pengetahuan, dan paling penting kenyamanan dalam hidupnya.

Di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Mba Murti pun bertugas untuk menjaga koperasi, dimana koperasi merupakan salah satu bentuk pelatihan untuk anak didik yayasan tersebut . Dan dalam kegiatan menjaga koperasi pun menjadi salah satu pelajaran workshop baginya.

Ngomong –ngomong tentang music, Mba Murti ini sangat pinter sekali bermain drum. Mba murti pun pernah mengiringi artis ternama yaitu Ruth Sahanaya dalan konser keagamaan , dan tidak hanya itu Mba Murti pun suka nongol di salah satu stasiun televisi sebagai pemain drum. Dengan prestasi itu pun Mba Murti merasa lebih yakin bahwa ia mampu meskipun kekurangan yang dimiliki.

***
Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, alangkah indahnya bila perbedaan itu dapat menyatu satu sama lain dengan baik. Banyak manusia dilahirkan dengan sempurna baik secara fisik maupun mental dan banyak pula manusia yang dilahirkan dengan kekurangan baik secara fisik maupun mental. Untuk itu marilah kita selalu bersyukur kepada Tuhan yang maha esa atas nikmat dan karunia yang di berikan kepada kita dan janganlah selalu mengeluh .

Salam manis.. :)